Skip to main content

A man who never gives up

Akmal Zulfa Nitia Wiguna, nama yang cukup panjang bagi seorang anak yang gigih menjalani hidup nya. Berumur 19 tahun dan lahir pada tanggal 2 September 1999, pernah bersekolah TK di TK Aisyiah 32 dan terus menlanjutkan pendidikan nya hingga akhirnya berkulian di PLJ Kampus Depok. 

Dulu Akmal bukanlah seseorang yang mudah berbaur, bahkan sering kali dia di bully oleh temannya sendiri karena fisiknya yang lemah dan kurus. Bahkan pada saat dia SD kelas 3. Dia memutuskan untuk pindak ke kampungnya yaitu Kuningan, Jawa Barat untuk melanjutkan SD karena tekanan bully yang dia terima.

Akmal tidak menyerah begitu saja, dia terus berkembang setiap hari, semakin tinggi pendidikan yang dia jalani, maka berbeda lah lingkungan nya, semakin hari dia belajar dan jadilah orang yang memiliki kepribadian yang baik dan memiliki banyak teman.


Comments

Popular posts from this blog

Kantor Pos Indonesia bersejarah di Kota Tua

Jakarta :- Gedung Pos di Taman Fatahillah akan mengalami konservasi terkait rencana Pemerintah Jakarta untuk merevitalisasi kawasan Kota Tua. Salah satu kantor pos tertua di Jakarta itu akan difungsikan menjadi  art contemporer museum  dan  visitor information center . Pendiri Komunitas Historia Asep Kambali menuturkan kantor pos tersebut didirikan 1928 pada masa pemerintahan Belanda. Sesuai namanya, kantor pos tersebut didirikan untuk melayani jasa surat menyurat pada masa itu. "Dibangun untuk keperluan komunikasi dari Batavia ke luar (seluruh Indonesia)," kata dia kepada Tempo Selasa 4 Maret 2014. Menurut Asep, pada masanya kantor pos tersebut memiliki fungsi penting karena terletak di pusat pemerintahan. "Saat kantor pos itu dibangun, Museum Fatahillah adalah Kantor Pemerintahan Jawa Barat," kata dia. Memasuki 1930-an, Asep menuturkan, kawasan Kota Tua bergeser menjadi pusat bisnis dengan dibangunnya berbagai kantor perusahaan. "Seperti beberapa...

Contoh Desain Iklan Parfum Media Cetak

Fujifilm X-T30, Versi Hematnya X-T3 dengan X-Trans 4 26-MP

Berbeda dengan Canon, Nikon, dan Panasonic yang tengah sibuk mengembangkan ekosistem  mirrorless full frame  mereka masing-masing, Fujifilm masih enggan berkecimpung di ranah  full frame . Setidaknya untuk saat ini, menurut mereka peningkatan yang dibawa oleh sensor  full frame  dari APS-C tidak terlalu signifikan dan Fujifilm lebih memilih lompat langsung ke  medium format . Setelah merilis  Fujifilm X-T3 , kamera  mirrorless  APS-C flagship dengan sensor X-Trans 4 pada bulan September 2018 lalu, kini mereka telah mengumumkan Fujifilm X-T30. Penerus dari Fujifilm X-T20 ini mengangkut banyak fitur baru yang terdapat pada Fujifilm X-T3, sensor baru BSI CMOS X-Trans 4 26- megapixel  salah satunya. Fujifilm X-T30 juga didukung X-Processor 4 dengan CPU  quad-core  yang sama. Memiliki sistem  AF hybrid  425 poin mencakup seluruh  frame  dan native ISO terendahnya adalah 160. Ia mampu memotret bertu...